Filamen intergalaksi terbesar ditemukan, panjangnya 50 juta tahun cahaya

Filamen intergalaksi terbesar ditemukan, panjangnya 50 juta tahun cahaya
Filamen intergalaksi terbesar ditemukan, panjangnya 50 juta tahun cahaya
Anonim

Ahli astrofisika telah mampu mengamati rekor filamen panjang materi barionik antara galaksi tetangga. Dimensinya adalah 50 juta tahun cahaya. Studi ini akan membantu untuk lebih memahami evolusi alam semesta.

Filamen baru gas panas yang dimurnikan, menghubungkan galaksi, ternyata menjadi rekor panjang - sebanyak 50 juta tahun cahaya. Penemuannya menegaskan model yang diterima dari evolusi Semesta.

Sebelumnya, para peneliti telah menunjukkan bahwa materi barionik - yang akrab bagi kita - tidak ada di Semesta. Belum lama ini, para ilmuwan menemukan di mana dia mungkin bersembunyi. Tempat-tempat ini ternyata adalah "jembatan" gas, mirip dengan filamen yang membentang ribuan dan jutaan tahun cahaya di antara galaksi tetangga. Jembatan ini terdiri dari gas yang sangat panas dan langka.

Menurut perhitungan, filamen semacam itu mengandung lebih dari setengah dari semua materi barionik di Alam Semesta. Dan sekarang para ilmuwan telah berhasil menemukan struktur terbesar seperti itu. Panjangnya ternyata sama dengan 50 juta tahun cahaya. Sangat sulit untuk memperbaiki utas seperti itu karena penguraian gas yang kuat. Ini dilakukan dengan menggunakan teleskop eROSITA, yang memperoleh gambar filamen dalam rentang panjang gelombang sinar-X.

Dalam pekerjaan mereka, para astronom mempelajari objek Abell 3391/95, yang terdiri dari tiga gugus galaksi dan terletak sekitar 700 juta tahun cahaya dari kita. Gambar eROSITA tidak hanya menunjukkan cluster dan banyak galaksi individu, tetapi juga filamen gas yang menghubungkan struktur ini. Yang terbesar dari mereka adalah 50 juta tahun cahaya. Tapi itu bisa lebih besar lagi: para ilmuwan menyarankan bahwa gambar-gambar itu hanya menunjukkan sebagian dari struktur ini.

Struktur yang ditemukan oleh para peneliti mengkonfirmasi model evolusi Alam Semesta saat ini. Studi lebih lanjut dari filamen ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami struktur gugus galaksi dan menyempurnakan teori yang menggambarkan perkembangan alam semesta.

Direkomendasikan: